Pin It

Admin

Lia Adalah Istri Temanku

Cerita Cerita Dewasa - Cerita ini sudah lama terjadi, tepatnya pada tahun 2003. Saat itu aku berteman akrab dengan Tomi. Tomi usianya 2 tahun di atas aku. Tomi sudah 4 tahun menikah dengan Lia dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki. Lia masih muda, mereka menikah karena "kecelakaan". Walaupun masih muda, Lia memiliki tubuh yang sexy dengan payudara dan pantat yang menonjol.
Tomi dan Lia tinggal di sebuah rumah kontrakan. Mereka berdua adalah pecandu putaw, bahkan mereka pertama kali bertemu karena sama-sama membeli putaw di seorang bandar. Aku sebenarnya malas bergaul terlalu akrab dengan Tomi, khawatir jika aku ikut terbawa menjadi pecandu putaw. Tetapi rumah kontrakan Tomi memang asik, pintu selalu terbuka 24 jam. Aku dan teman-teman lainnya sering berkumpul di rumah Tomi. Jika teman-temanku asik menikmati putaw, biasanya aku cukup menikmati Jack Daniel atau Glen Clasic.
Sebenarnya pertemanan kami biasa-biasa saja. Sampai pada suatu hari, aku ingat betul hari itu malam minggu. Aku dan seorang temanku mengunjungi rumah Tomi setelah capek bermain bilyard sejak siang. Ternyata Tomi dan Lia tengah menikmati putaw dengan cara disuntik. Temanku ikut bergabung dengan mereka, sementara aku menikmati minuman keras yang aku bawa sambil menonton TV. Tak berapa lama temanku sudah tumbang, Tomi dan Lia menghampiriku. "Yan, gue mau curhat nih sama elo", kata Tomi. "Curhat apaan?, kayaknya serius bener?", jawabku. "Serius sih nggak, cuma memang harus diobrolin", Lia ikut menjawab.
Aku mulai tertarik dan membetulkan letak dudukku. "Ada apa sih?", tanyaku."Yan, kayaknya kita berdua ada kelainan deh", "Kelainan bagaimana?", tanyaku lagi. "Kita berdua punya fantasi, pingin diliatin orang kalau lagi berhubungan badan", jawab Tomi. "Ah, gila lu berdua, itukan rahasia rumah tangga, masa mau diliatin ke orang?, udah deh nggak usah yang aneh-aneh, malu kan sama teman-teman yang lain", jawabku sambil kembali tiduran di kursi dengan malas.Tomi dan Lia kemudian beranjak ke kamar karena melihat aku malas menanggapi mereka.
Tak lama aku mulai merasa ngantuk. Aku beranjak ke kamar tidur tamu. Segera aku merebahkan tubuh di kasur yang tergeletak di lantai dan tertidur. Entah berapa lama aku tertidur, tiba-tiba aku mulai merasa ada sesuatu yang mempermainkan daerah sekitar pahaku. Masih dalam keadaan mengantuk dan sedikit mabuk aku membuka mataku. Astaga!, di hadapanku terpampang pemandangan yang ganjil. Tomi dan Lia dalam keadaan bugil tengah berhubungan badan. Lia dalam posisi nungging dan Tomi sibuk menghujamkan kontolnya dari belakang. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata celanaku sudah melorot ke bawah dan Lia tampak asik mengocok-ngocok kontolku.
Aku benar-benar menikmati kocokan Lia di kontolku. Selain itu, kedua susu Lia yang bulat besar tampak berguncang-guncang di depanku, semakin membuatku bernapsu. Lia kemudian memasukan kontolku ke dalam mulutnya, perlahan dihisapnya kontolku dan biji pelerku. Dengan reflek aku memegangi rambut Lia karena rasa geli yang aku alami. Tomi dan Lia tidak terkejut melihat aku bangun, bahkan Tomi semakin cepat menggenjot pantatnya. Hampir 10 menit adegan ini berlangsung ketika kemudian Tomi mengerang, "Akh.., gue mau keluar nih", Tomi mencabut kontolnya dari memek Lia dan Lia segera mengulum kontol Tomi yang sudah mau orgasme. "Akh.., gue keluar", Tomi mengerang lagi sambil menekan dalam-dalam kontolnya ke mulut Lia. Tampak pantat Tomi berdenyut, pertanda dia tengah menembakan air maninya di dalam mulut Lia. Tak berapa lama Tomi jatuh tersungkur ke kasur, sepertinya dia kelelahan.
Lia membersihkan air mani Tomi yang tercecer di bibirnya, sebagian besar air mani Tomi dia telan. Aku sudah kepalang basah, apalagi kontolku sudah tegak berdiri dari tadi. Segera kutarik tubuh Lia agar berbaring di sampingku. Aku mulai menciumi bibirnya yang masih basah oleh air mani Tomi, rasanya asin dan berbau seperti putih telur. Lia membalas ciumanku, bahkan tangannya menarik turun celanaku agar lepas. Aku tidak mau membuang waktu. Aku arahkan kontolku ke lubang memeknya yang tampak bengkak dan basah. Sepertinya Tomi sudah mengerjai memek Lia habis-habisan.
Bless, kontolku dengan mudah masuk ke lubang memek Lia. Segera kugenjot pantatku naik turun. Aku renggangkan kedua paha Lia sehingga kontolku bisa masuk lebih dalam. Bunyi decakan terdengar dari lubang memek Lia yang basah akibat kocokan kontolku. Aku menusukkan kontolku dengan buas, mungkin karena pengaruh alkohol aku jadi sedikit brutal. Kuciumi leher dan bibir Lia, bahkan aku menyupang lehernya yang putih. Tak lama Lia menjerit lirih. "Aduh Yan, Lia sudah mau keluar, akh..", Lia mendorong pantatnya ke atas sehingga batang kontolku tertanam dalam di lubang memeknya. Kontolku basah oleh cairan sperma yang Lia keluarkan. Aku tak mau kalah, semakin cepat aku genjot pantatku. Kepalaku mulai berdenyut karena aku juga sudah hampir ejakulasi. Lia memeluk punggungku merasakan gencarnya serangan kontolku di lubang memeknya. Tak lama aku mengerang, aku cabut kontolku dan kusemprotkan air maniku ke tubuh Lia. Air maniku tampak membasahi perut dan payudara Lia. Aku pun ambruk ke kasur karena rasa nikmat yang baru aku alami. Kamipun tertidur.
Esok paginya aku pamit pulang. Raut wajah kami biasa saja seolah-olah tadi malam tidak terjadi apa-apa. Tetapi sejak kejadian itu aku menghindar, tidak pernah main ke rumah Tomi lagi. Aku malu dan menyesal karena bagaimanapun Lia adalah istri temanku sendiri.
Terimakasih atas kunjungan anda. Jangan lupa selalu berkunjung supaya tidak ketinggalan Cerita cerita dewasa lainnya ( 5.0 )